UPDATEBERITA.ID -KABUPATEN ASMAT,Lahir dan besar di Distrik Sawa Erma, daerah berlumpur yang penuh tantangan, membentuk pribadi tangguh seorang Agustinus Kanggorom. Sapaan akrabnya, Agus, mencerminkan sosok sederhana namun berprinsip. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Manado dan lulus pada tahun 2018. Pengalaman berorganisasi selama kuliah membuatnya memahami dengan baik karakter seorang pemimpin, yang kelak menjadi pegangan kuat dalam perjalanan hidupnya.
Selepas menyelesaikan studi, Agus diberi kepercayaan untuk menjadi tenaga honorer di Subbagian Program Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat. Ia mengenang awal mula perjalanannya di dunia kerja dengan penuh syukur.
“Sepulang kuliah saya mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat mulai 2018 silam,” kenangnya dalam sebuah wawancara pada Selasa, 19 November 2024.
Namun, hidup tak selamanya berjalan mulus. Tahun 2021 menjadi babak baru yang penuh tantangan bagi Agus. Saat itu, ia memilih untuk mendukung pasangan Aijak dalam Pilkada, sebuah keputusan yang berbenturan dengan pandangan politik pemerintah saat itu. Baginya, hak berpolitik adalah hak konstitusional setiap warga negara yang tidak seharusnya diintervensi.
“Saya juga heran, hanya karena beda pilihan, saya harus dikeluarkan dari pekerjaan,” ujarnya getir.
Meski menghadapi cobaan berat, Agus tidak menyimpan dendam. Ia memilih untuk terus berjuang dan menyuarakan keadilan. Baginya, perbedaan pandangan politik bukanlah alasan untuk bermusuhan, melainkan ruang untuk berdiskusi dan mencari kesamaan.
“Ketika seseorang memiliki pandangan politik yang berbeda, mereka bukanlah musuh, tapi teman berpikir. Kita semua lahir berbeda, tapi bisa bersama dalam pemikiran yang sama,” ungkapnya bijak.
Kini, menjelang tahun politik, Agus menaruh harapan besar pada pasangan calon Bonefasius Jakfu dan Abdul Ganing. Ia aktif memberikan masukan kepada pasangan tersebut agar menjadi pemimpin yang bijaksana, mengayomi semua pihak, baik kawan maupun lawan.
“Saya berharap kepada Bapak Bonefasius Jakfu dan Kakak Abdul Ganing untuk tidak menjadi pemimpin yang otoriter, tetapi harus memiliki hati untuk saling mengayomi, sekalipun itu lawan politik,” pesannya penuh harap.
Kisah Agus adalah potret seorang pejuang yang tetap teguh pada prinsip meski menghadapi tantangan berat. Ia membuktikan bahwa perjuangan untuk keadilan dan persatuan adalah jalan yang tak pernah sia-sia. Dengan semangat yang tak pernah padam, Agus terus berdiri sebagai suara keadilan bagi sesama.***UB-002