UPDATEBERTA.ID-Merauke,Pembuat logo Hari Ulang Tahun Merauke ke- 120, Isais Y Ndiken menyampaikan bahwa sesuai dengan tema HUT tahun ini “Merauke Bangkit, Masyarakat Mandiri, Cerdas, Sehat dan Sejahtera” yang diterjemahkan dalam bahasa Malind “Merauke Ahintimin Samb Ndom Kunetok, Wikim Anim, Mbiya Haideh A Yaukla” memiliki nilai-nilai budaya yang masih di pegang teguh oleh masyarakat Malind.

Dimana unsur-unsur kebudayaan diantaranya, lingkaran dalam bahasa malind  ‘Tama’, Busur yang dalam bahasa malind ‘Mih/ Suba’, Tombak yang dalam bahasa malind ‘Sok’, anak panah yang dalam bahasa malind  ‘Tangge/ Alib’, Air dalam bahasa malind  ‘Ada ka’, dan perahu yang dalam bahasa malind ‘Guli Yahun’.

“Semua unsur budaya Malind saya masukan dalam logo yang saya buat, agar pada hari ulang tahun ini bisa mengingatkan kita tentang simbol-simbol kebudayaan tersebut” kata Isaias saat ditanyai awak media di kediamannya, Senin (24/01).

Sedangkan menyangkut pewarnaan dalam logo ada empat warna yang di pakai, yaitu Merah, Hitam, Coklat, dan Biru. Masing – masing dari warna ini memiliki arti yang menggambarkan tentang tujuan dari HUT Merauke ke- 120. Dimana Merah melambangkan Kelahiran, Harapa dan Kebangkitan; Coklat Melambangkan Kesuburan dan Kemakmuran; Biru Melambangkan Kesejukan dan Hitam melambangkan kekuatan.

“Warna-warna dalam logopun saya buat untuk memberikan pesan yang kuat mengenai  Merauke Bangkit, Masyarakat Mandiri, Cerdas, Sehat dan Sejahtera”Jelasnya.

Secara keseluruan makna logo dengan unsur-unsur kebudayaan yang didalamnya mengandung arti bahwa orang Malind jika mau berburuh selalu membawa tiga anak panah ditanganya dan juga membawa sok, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam berburuan. Sendakan lambang perahu merupakan wadah untuk menyimpan hasil berburu dan makan. Jadi makna dan peranan masing-masing simbol bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai budaya Malind menuju Merauke Bangkit, Masyarakat Mandiri, Cerdas, Sehat dan Sejahterah.UB-202