UPDATEBERITA,ASMAT–Memperingati hari Sagu yang ke – 5, Komunitas Asmat Fotografi mengajak seluruh warga masyarakat Asmat untuk kembali menjadikan sagu sebagai bahan ketahanan pangan lokal dan melastarikannya, dengan cara menanam kembali.

Hal ini dilakukan karena adanya kemajuan jaman yang membuat, makanan lokal sagu tidak lagi menjadi makanan utama di meja makan. Apalagi dengan derasnya raskin (beras bantuan) membuat nasi menggeser sagu sebagai makanan pokok.

Menyikapi persoalan itu, komunitas Asmat Fotografi yang diketuai, Wilhelmus Kolyaan tergerak hatinya, untuk menggaungkan kembali sagu sebagai bahan ketahanan lokal dengan cara melestarikannya

 “Kita tahu bersama bahwa asal usul sagu ini, memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Asmat. Dimana sagu ini dianggap sebagai ibu yang memberikan kehidupan dan tidak hanya sampai disitu saja peranan sagu juga sangat dalam tatanan kehidupan kebudayaan suku Asmat” katanya saat diwawancarai di kampung kaye, Senin (21/06).

Untuk itu, Wilhelmus mengajak seluruh anak-anak muda yang berada di kabupaten Asmat. Agar bersama-sama melestarikan sagu dengan cara menanamnya kembali.

“Mari kita menanam kembali sagu, disekitar rumah kita. Dengan begitu kita bisa memberikan manfaat kepada generasi muda yang akan datang. Sebab sagu sangat membutuhkan waktu yang lama untuk bisa di konsumsi” harapnya.         

Penulis : Elgo Wohel