Pernyataan Tokoh Adat Marind Imbuti, H. Waros Gebze Soal PON XX di Merauke

Jumat, 3 September 2021 09:27:31 | By UB- 203
Waros Gebze/UB
Array

UPDATEBERITA.ID Merauke, Tokoh Adat Suku Marind Imbuti di Kabupaten Merauke, H. Ahmad Wilem Waros Gebze, SH turut mendukung Pemerintah mensukseskan PON XX tanggal 2-15 Oktober di Tanah Animha Merauke.

“Sebagai orang tua saya pun menghimbau kepada kita semua khususnya anak-anak kawula muda usia remaja, untuk sama-sama menciptakan suasana Merauke sebagai Tanah Damai, Aman, Bersih dan Tentram,” jelasnya dalam pers rilis, Kamis (2/9/2021).

Hal kecil yang dapat dilakukan bersama menurut Waros adalah menjaga kebersihan dalam kota di setiap ruas jalan yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Tidak kalah penting adalah pengemudi kendaraan hendaknya menggunakan jalan raya dengan tertib mentaati rambu lalu lintas. dirinya juga berharap agar Pemerintah menghidupkan lampu-lampu jalan untuk penerangan dan juga aktif kan lalu lintas kembali.

“Beri kesan yang baik untuk saudara-saudara kita yang datang mengikuti PON ditanah ini,” katanya.

Waros juga menyinggung soal minuman keras (Miras) yang dikonsumsi masyarakat sehingga dapat memicu perbuatan kriminal selama PON berlangsung.

“Saya agak keras dan tegas harus bicara terkait minuman Alkohol, permintaan saya untuk sementara para penjual miras lokal tradisional atau juga yang berlebel tidak los alias agak selektif dalam menjual, bila yang beli ini berpotensi mabuk dijalan-jalan raya dan berujung pada melakukan tindakan kriminal atau yang dapat mengganggu ketertiban umum, bahkan kecelakaan lalu lintas,dan sebagainya sebaiknya tidak dijual atau diberikan,” ungkapnya.

“Jangan kita pertontonkan kelakuan mabuk kita kepada tamu-tamu kita, apalagi mabuk di jalan-jalan dan di tempat umum, Budaya Malu atau dalam bahasa Marind “Dul kaa” harus kita kedepankan,karena orang Marind itu sejatinya memiliki rasa malu yang tinggi, sehingga kasih nya tiada batas,” kata Waros.

Terakhir sebagai Orang Tua yang berasal dari Kampung Adat Yobar Imbuti Merauke, dirinya tetap berharap keseriusan dan ketulusan hati dari Presiden, Menteri Perhubungan RI, dan Direktur Jendral Perhubungan Udara serta Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X di Merauke ,untuk dapat menyelesaikan tahap akhir dan proses penyelesaian ganti rugi tanah Bandara Mopah,yaitu tahap pembayaran.

“Keinginan kami tentunya tidak akan terwujud tanpa ketulusan hati dari Bapak Presiden dan Bapak Mentri. Dasar permintaan kami sangat jelas, karena tanah tersebut sejak dipakai pada masa penjajahan Belanda sampai saat ini belum bersertifikat, artinya Ada Penguasaan Tanah ini Tanpa Hak,karena pengguna dalam hal ini Kementerian Perhubungan tidak memiliki atas hak yang resmi di Republik
Indonesia yaitu sertifikat yang terbitkan oleh badan Pertanahan Nasional RI,dan ini artinya pemilik Sah nya adalah Pemilih Hak Ulayat, Ini sesuai dengan Surat Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Merauke, demikian permohonan saya dan seluruh saudara-saudara,anak-anak,dan cucu-cucu saya, selaku pemilik Hak Ulayat yang masih hidup saat ini,” katanya menjelaskan.

Selaku tuan rumah, iya mengucapkan Selamat datang bagi sukses untuk pelaksanaan PON XX.

“Selamat datang Saudara-saudara saya di Tanah Anim Ha, baik Panitia Pelaksana PON XX di kota Merauke,bagi Peserta,dan Official dan seluruh pendukung kegiatan PON XX di Merauke. Untuk saudara-saudara saya anggota POLRI , dan TNI dan bahkan Tenaga Medis, termasuk Relawan saya ucapkan selamat bertugas dan jangan kasi kendor, tetap bermasker adalah salah satu ikhtiar kita untuk tetap sehat walaupun sudah di vaksin,” tutupnya.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments